Pasuruan.Terasdelta – Ratusan
guru bernaung di Yayasan Lembaga Pendidikan Ma’arif Walisongo Gempol Kabupaten Pasuruan
Ngaji Kitab
Mukhtashor Al-Muqtathofat Li Ahli Bidayat bersama Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar dalam
rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriyah.Sabtu (7/10/23) Siang.
Ngaji itu
digelar di Gedung Timur YLPM Gempol Kabupaten Pasuruan dengan
diikuti Ratusan guru maupun staf disemua tingkatan mulai TK,MI,SMP,SMA,SMK1,SMK2,Sekolah
Tinggi Teknologi Gempol (STTG) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gempol (STIEG).
Dalam ngajinya,KH Marzuki
Mustamar mengupas isi yang terkandung dalam kitab
Mukhtashor Al-Muqtathofat Li Ahli Bidayat. kitab itu menjelaskan dengan
gamblang tentang dalil-dalil praktis Amaliah An Nahdliyah dan
kesunnahannya yang sering dipersoalkan dikalangan kalayak umum khususnya kaum
wahabi.
Sejumlah dalil telah
ditulis Ketua PWNU JATIM mulai kesunnahan membaca ayat kursi dan al muawwidzat
setelah sholat fardhu,kesunnahan membaca al fatihah dan al muawwidzat sebanyak
tujuh kali setelah sholawat jumat,bolehnya hadiah bagi orang meninggal dunia
dan fadilah sholawat kepada nabi muhammad saw.
“Jadi ada orang
sholat jumat belum kobliyah ,ditegur oleh rusullullah ,betapah sunnahnya
kobliyah sunnah,berikutnya suwuknya al fatihah ,mugo ugo iso kuru al
fatihah,pokoke ndang waras al fatihah “Tausyiahnya.
KH. Asy’ari Sarbani Ketua
Dewan Pembina YLPM Walisongo Gempol Kabupaten Pasuruan mengaku ngaji bareng
bersama para kiai Nahdlatul Ulama ini merupakan kegiatan tahunan sebagai upaya
dalam menambah khazanah keilmuan Keaswajaan An Nahdliyah.
“Ngaji kitab itu
pengangan dari amaliyah-amaliyah nu,jadi mohon maaf ya karena guru-guru perlu
diberikan pegangan sehingga nantinya bisa disampaikan kepada orang lain tentang
tahlilan dan diba’an seperti itu.”Ungkapnya.
Kiai Asy’ari Sarbini
juga menjelaskan saat ini guru dibawah nuangannnya masih banyak belum mengikuti
pendidikan kader penggerak nahdlatul
ulama,sehingga perlunya adanya pembekalan tentang organisasi Nahdlatul Ulama
dan akan mewajibkan PKPNU bagi guru dibawah nuangannya.
“PKPNU itu insya’allah sudah sekitar 70 persen,jadi
tinggal 90 an guru dan ini nanti kita akan laksanakan karena ini saya punya
garis wajib a’in artinya setiap guru harus mengikuti pkpnu.”Jelasnya.
KH. Asy’ari Sarbini menambahkan beberapa tahun lalu,pihaknya telah ngaji
bareng bersama KH. Profesor Muzzaki,Profesor Haris dan KH. Miftachul Akhyar yang saat ini menjabat sebagai Rois AAm Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama (PBNU).(Mec)