Notification

×

Iklan

Iklan

Maulid Nabi,YLPM Walisongo Gempol Ngaji Kitab Mukhtashor Al-Muqtathofat Li Ahli Bidayat Bersama KH Marzuki Mustamar.

Sabtu, 07 Oktober 2023 | Oktober 07, 2023 WIB Last Updated 2023-10-07T13:05:47Z


 

Pasuruan.Terasdelta – Ratusan guru bernaung di Yayasan Lembaga Pendidikan Ma’arif Walisongo Gempol Kabupaten Pasuruan Ngaji Kitab Mukhtashor Al-Muqtathofat Li Ahli Bidayat bersama Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriyah.Sabtu (7/10/23) Siang.

 

Ngaji itu digelar di Gedung Timur YLPM Gempol Kabupaten Pasuruan dengan diikuti Ratusan guru maupun staf disemua tingkatan mulai TK,MI,SMP,SMA,SMK1,SMK2,Sekolah Tinggi Teknologi Gempol (STTG) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gempol (STIEG).

 

Dalam ngajinya,KH Marzuki Mustamar mengupas isi yang terkandung dalam kitab Mukhtashor Al-Muqtathofat Li Ahli Bidayat. kitab itu menjelaskan dengan gamblang tentang dalil-dalil  praktis Amaliah An Nahdliyah dan kesunnahannya yang sering dipersoalkan dikalangan kalayak umum khususnya kaum wahabi.

 

Sejumlah dalil telah ditulis Ketua PWNU JATIM mulai kesunnahan membaca ayat kursi dan al muawwidzat setelah sholat fardhu,kesunnahan membaca al fatihah dan al muawwidzat sebanyak tujuh kali setelah sholawat jumat,bolehnya hadiah bagi orang meninggal dunia dan fadilah sholawat kepada nabi muhammad saw.

 

“Jadi ada orang sholat jumat belum kobliyah ,ditegur oleh rusullullah ,betapah sunnahnya kobliyah sunnah,berikutnya suwuknya al fatihah ,mugo ugo iso kuru al fatihah,pokoke ndang waras al fatihah “Tausyiahnya.

 

KH. Asy’ari Sarbani Ketua Dewan Pembina YLPM Walisongo Gempol Kabupaten Pasuruan mengaku ngaji bareng bersama para kiai Nahdlatul Ulama ini merupakan kegiatan tahunan sebagai upaya dalam menambah khazanah keilmuan Keaswajaan An Nahdliyah.

 

“Ngaji kitab itu pengangan dari amaliyah-amaliyah nu,jadi mohon maaf ya karena guru-guru perlu diberikan pegangan sehingga nantinya bisa disampaikan kepada orang lain tentang tahlilan dan diba’an seperti itu.”Ungkapnya.

 

Kiai Asy’ari Sarbini juga menjelaskan saat ini guru dibawah nuangannnya masih banyak belum mengikuti pendidikan kader penggerak nahdlatul ulama,sehingga perlunya adanya pembekalan tentang organisasi Nahdlatul Ulama dan akan mewajibkan PKPNU bagi guru dibawah nuangannya.

 

“PKPNU itu insya’allah sudah sekitar 70 persen,jadi tinggal 90 an guru dan ini nanti kita akan laksanakan karena ini saya punya garis wajib a’in artinya setiap guru harus mengikuti pkpnu.”Jelasnya.

 

KH. Asy’ari Sarbini menambahkan beberapa tahun lalu,pihaknya telah ngaji bareng bersama KH. Profesor Muzzaki,Profesor Haris dan KH. Miftachul Akhyar yang saat ini menjabat sebagai Rois AAm Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).(Mec)

 


×
Berita Terbaru Update