Sidoarjo, terasdelta.com - Sekitar 1000 siswa SMP-SMA/SMK se-Kabupaten Sidoarjo mengikuti pengajian rutin malam Ahad Pahing dan Khotmil Qur'an, yang digelar Kantor Kementerian Agama setempat. Hadir Sang motivator/Widyasiswara BPSDM Provinsi Jawa Timur, ustadz H. Paso Deka Dewanto, Bupati Sidoarjo H. Subandi.
Acara dimulai sholat maghrib berjama'ah, kemudian khotmil quran yang dibaca sekitar 1000 siswa tahfidz, dari jenjang SMP, SMA/SMK se-Kabupaten Sidoarjo dan dilanjutkan dengan pengajian yang disampaikan ustadz H. Paso Deka Dewanto.
Pada kesempatan ini pula, para siswa tahfidz juga ditest sambung ayat. Bagi mereka yang berhasil, akan mendapatkan hadiah dari Sang motivator/Widyasiswara BPSDM Provinsi Jawa Timur itu.
Kepala Kantor Kemenag Sidoarjo Mufi Imron Rosyadi mengatakan, sebelumnya sekitar 120 lembaga pendidikan mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA/SMK telah melakukan MOU dengan Kemenag Sidoarjo dalam rangka pengujian tahfidz para siswa-siswi, mulai dari hafalan 1 juz, 5 juz, 10 juz hingga 30 juz. Harapannya siswa mampu menghafal, memahami, dan mengamalkan Alquran. Sehingga ke depan, para siswa menjadi generasi Qurani dan berakhlakul Karimah.
"Ini adalah program sinergi antara Kemenag, Dinas Pendidikan Sidoarjo dan sekolah umum dalam bidang keagamaan khususnya tahfidz. Kita juga turut menyumbang perilaku, pembentukan karakter bagi siswa. Semoga pondasi dasar agama para siswa dihiasi dan dipenuhi nuansa Alquran," katanya, Sabtu malam (28/6/2025).
Bupati Sidoarjo, H. Subandi mengaku bangga melihat ribuan siswa mengikuti kegiatan khotmil quran. Hal ini membuktikan pendidikan karakter berjalan dengan baik. Dan para pendidik telah berhasil menanamkan karakter kepada siswa.
"Pendidikan karakter harus berjalan seiring dengan pendidikan formal. Menurutnya, kegiatan keagamaan seperti pengajian dan khotmul Qur'an merupakan bagian penting dalam membentuk kepribadian yang utuh. Sehingga mampu membentuk mental spiritual yang merupakan investasi jangka panjang untuk mencetak generasi unggul yang memiliki landasan moral yang kuat," tegasnya.
Bupati Sidoarjo berharap, kegiatan khotmil quran yang diikuti ribuan tahfidz ini menjadi ikhtiar bersama dan terus dilestarikan, serta mengajak para guru, orang tua, dan masyarakat untuk bersama-sama membimbing anak-anak menuju masa depan yang gemilang, membawa berkah bagi Kabupaten Sidoarjo agar semakin maju dan sejahtera.
Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam, H. Imam Mukozali menuturkan, PAI di Kementerian Agama kabupaten Sidoarjo meluncurkan program tahfidz di sekolah, dan disambut baik pihak sekolah.
"Karena pendidikan itu ikut Diknas, tetapi pendidikan agamanya ikut Kemenag. Sehingga dua instansi ini bekerjasama. Sehingga sekolah-sekolah di Sidoarjo mengambil program tahfidz tersebut," ujarnya.
Menurutnya, pihak sekolah wajib membina para siswa. Dinas Pendidikan dan Kemenag Sidoarjo juga mempunyai kewajiban untuk membina, salah satunya menguji siswa tahfidz dan melibatkan pondok tahfidz. Setelah itu dikeluarkan sertifikat sebagai reward (hadiah) kepada anak-anak.
"Sertifikat ini menjadi kebanggaan siswa dan syukur-syukur misalkan dipakai di jalur prestasi, tentu itu menjadi kebanggaan mereka. Karena siswa yang mampu menghafal satu juz, 5 juz, 10 juz hingga 30 juz itu harus mendapatkan penghargaan. Karena bagi kami di PAIS (pendidikan agama Islam), anak-anak yang hafal Alquran ini merupakan anak istimewa. Karena anak yang hafal Alquran itu pasti cerdas, akhlaknya bagus. Sehingga karakter anak dari Alquran itu akan muncul pada dirinya, baik di sekolah, di rumah maupun di lingkungan," ungkapnya.
Imam Mukozali menyebutkan, di PAIS ada tiga kegiatan, salah satunya peringatan atau semarak tahun baru Islam, selanjutnya festival manajemen masjid tingkat SMP, dan 1000 guru PAI akan dibina penguatan moderasi beragama. (Sam Arif).