Sidoarjo.terasdelta - Wakil bupati(WABUP) sidoarjo
memberikan bantuan senilai 20 juta rupiah melalui anggaran badan amil zakat
nasional(BAZNAS)kabupaten sidoarjo untuk bedah rumah milik ponisri warga desa
tambak kalisogo kecamatan jabon.
Penyaluran bantuan tersebut dilakukan subandi saat
melakukan inspeksi mendadak(SIDAK)bersama anggota dprd kabupaten sidoarjo
muhammad rojiq,baznas sidoarjo,dinsos kabupaten sidoarjo,puskesmas jabon,forkopimka Jabon dan pemdes tambak kalisogo di rumah milik ponisri(49)tahun dusun tambak
kalisogo rt 04 rw 02.selasa(6/6/23)siang.
Subandi mengaku sangat miris setelah melihat kondisi
ponisri warga desa tambak kalisogo kecamatan jabon karena rumahnya terbuat dari
anyaman bambu dan terkena penyakit lumpuh selama 7 tahun lamanya.
“kita sidak lapangan,mudah-mudahan nanti segara
disikapi dan ditindaklanjuti karena kondisinya juga seperti ini
ya,mudah-mudahan nanti kita dapat kasih bantuan 20 juta.”tegasnya.
Wakil bupati sidoarjo juga berpesan kepada pihak desa
agar dalam pembangunan rumah milik ponisri bisa dibantu secara gotong royong
sehingga anggaran yang dikucurkan oleh pemberintah benar-benar bisa
terealisiasi sesuai yang dbutuhkan.
“tadi kita sampaikan kepada kepala desa,biarkan gimana
warga kita yang tidak mampu itu dapat bantuan dari baznas bisa kita rasakan itu
yang pertama,yang ke dua ada gotong royongnya ya,kalau ini 20 juta ini dibantu
ada gotong royong tentu rumah ini akan baik.”katanya.
Subandi juga memberikan bantuan berupa bantuan bpjs
kesehatan,makan 2 kali dalam sehari dan menindaklanjuti pendidikan abdul majid
anak ponisri yang tidak bsia melanjutkan sekolahnya karena terhimpit ekonomi.’
“terkait pendidikan,saya akan berkordinasi dengan
dinas pendidikan kabupaten sidoarjo.ia lulusannya apa ,kalau tidak sekolah
tentunya harus kita sekolahkan,kalau dia sd ya kita ikutkan paket a,nanti dia
di smp paket b nanti kita tampung.”tegasnya.
Sementara itu,ponisri mengaku telah tinggal di rumah
tak layak huni itu sudah 3 tahun terakhir dengan ditemani abdul majid anaknya
yang putus sekolah.ponisri juga menceritakan jika dirinya telah di tinggal oleh
suaminya sejak 13 tahun lalu tanpa ada kabar yang jelas.
“saya tinggal disini 3 tahun,membangun rumah
sendiri,suami tidak tahu perginya kemana ,ditinggal 13 tahun.”ceritanya.
Ponisri juga mengaku belum mempunyai bpjs kesehatan
dan surat keterangan tidak mampu sehingga dirinya berobat menggunakan uang dari
pengahasilan anaknya yang bekerja serabutan dan hasilnya tidak menentu itu.
“dari anak saya yang paling kecil nomer tiga bekerja
salonan gitu lho tanggapan,dan saya sakit lumpuh sudah 7 tahun.”tegasnya.
“saya memilih tidak sekolah ,mau cari uang untuk bantu
orang tua,karena tidak mampu membayar sekolah ,jika sekoalh tidak ada yang
merawat ibu.”tegas abdul majid.
Kepala desa tambak kalisogo membenarkan jika pihaknya
jarang melakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi ponisri karena dinilai
tidak ada keluhan.Sedangkan untuk kis dan surat kesehatan pihaknya telah
memberikan,namun ponisri tidak pernah mempergunakan berobat hingga akhirnya kis
maupun surat kesehatan tidak bisa dipergunakan.
“kis atau surat eksehatan ada mas,cuman gak pernah
dibuat berobat akhirnya kan mati sura tersebut,”tegas sugeng.(mec)