Sidoarjo.terasdelta - Pemerintah
Kabupaten Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya untuk mengatasi masalah
stunting dan meningkatkan kesejahteraan anak melalui program Konsolidasi Bangga
Kencana dan Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting. Program iTU bertujuan
untuk memberikan perhatian khusus pada pertumbuhan dan perkembangan anak-anak
serta memastikan mereka tumbuh dan berkembang dengan sehat.
Konsolidasi Program
Bangga Kencana merupakan program inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan
status gizi dan kualitas hidup anak-anak di Kabupaten Sidoarjo. Program ini
melibatkan berbagai sektor, termasuk pemerintah daerah, lembaga kesehatan,
pendidikan, serta masyarakat secara keseluruhan. Melalui kolaborasi yang erat
antar instansi, program ini mengintegrasikan berbagai kegiatan untuk mencapai
tujuan bersama, yaitu menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup
anak-anak.
Wakil Bupati
Sidoarjo, Subandi mengatakan Tim Pendamping Keluarga merupakan garda terdepan
untuk mengawal mengatasi stunting pada lingkup kecil kelurahan hingga
kecamatan. Diharapkan penurunan hingga 14 persen di tahun 2024 bisa
tercapai.
"Saya
mengucapkan terimakasih atas kerjasama semua pihak mulai dari kepala dinas
hingga kader kecamatan dan desa untuk upaya kerasnya fokus pada penurunan
stunting di Sidoarjo yang saya rasa tidak mudah, namun dengan semangat kita,
insyaallah kita bisa mencapai target penurunan secara signifikan yaitu mencapai
14 persen di tahun 2024," jelas Subandi yang merupakan Ketua Tim Stunting
Kabupaten Sidoarjo.
Subandi juga
menambahkan, saat ini juga telah berjalan untuk memperbaiki kualitas air bersih
di Sidoarjo, kami berkerjasama dengan PDAM agar menjangkau air bersih hingga
pelosok desa.
"Kami
berkomitmen untuk terus bekerja keras dalam meningkatkan kesejahteraan
anak-anak dan mewujudkan generasi muda yang sehat dan berkualitas,"
tegasnya dalam acara Konsolidasi Program Bangga Kencana dan Konvergensi
Percepatan Penurunan Stunting di Pendopo Kabuapaten Sidoarjo, Senin (5/6/23)
SIANG.
Sementara itu,
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana
(DP3AKB) Kabupaten Sidoarjo drg. Syaf Satriawarman mengatakan kenaikan 1.4
persen angka stunting di Kabupaten Sidoarjo menjadi pekerjaan rumah bagi
seluruh OPD terkait. Sebagai contoh adalah DP3AKB yang akan fokus pada
penyuluhan, fasilitasi program bantuan sosial untuk kelompok sasaran, serta
pelayanan rujukan kepada kelompok sasaran.
"Dari data
DP3AKB tercatat sebanyak 4.812 tim penurunan stunting di Kabupaten Sidoarjo
yang terdiri dari unsur Bidan, Kader PKK, dan Kader KB. Kami terus fokus pada
pembangunan balai KB yaitu tahun ini di Kecamatan Tarik dan Sukodono, untuk
tahun depan kami akan usulkan untuk pembangunan Balai KB di Kecamatan Tarik dan
Candi," jelasnya.
Dalam kesempatan
yang sama, Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo menyebutkan Program Konvergensi
Percepatan Penurunan Stunting merupakan program yang berfokus pada tindakan
preventif, seperti pemberian gizi yang baik sejak awal kehamilan, peningkatan
akses terhadap perawatan kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan pengetahuan
dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang seimbang.
"Pencegahan
stunting ini harus dimulai dari mencegah pernikahan dini, mengurangi konsumsi
rokok pada bapak-bapak serta gizi baik untuk pasangan yang baru saja
menikah," jelasnya.
Dalam konsolidasi
program ini, Kabupaten Sidoarjo telah mengadakan berbagai kegiatan, termasuk
pelatihan kepada ibu hamil dan menyusui mengenai pola makan yang sehat,
pemberian makanan tambahan bergizi, kampanye kesadaran gizi, dan penyediaan
fasilitas kesehatan yang memadai. Selain itu, program ini juga bekerja sama
dengan sektor pendidikan untuk mengintegrasikan pendidikan gizi dalam kurikulum
sekolah.
Pemerintah
Kabupaten Sidoarjo juga terus membangun sinergi dengan pemerintah pusat dan
pihak-pihak terkait lainnya untuk mendukung program ini. Dengan kolaborasi yang
kuat, diharapkan upaya penurunan stunting dan peningkatan kesejahteraan anak
dapat tercapai.(mec)