Notification

×

Iklan

Iklan

Fenomena Pesantren Non Aswaja,Ini Pesan Ketua Pcnu Sidoarjo Bagi Warga Nahdliyin.

Rabu, 05 Juli 2023 | Juli 05, 2023 WIB Last Updated 2023-07-08T23:55:23Z


Sidoarjo.Terasdelta - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo mulai mensikapi fenomena banyaknya Pesantren Non Aswaja di tanah air yang saat ini ramai diperbincangkan dimedia masa hingga dimedia sosial.Rabu(5/7/23).

 

Ungkapan itu dinyatakan Ketua PCNU Sidoarjo KH.Zainal Abidin saat berada diruang Kantor PCNU Sidoarjo Komplek Perum Erlangga Sidokare Sidoarjo pada Selasa Siang (4/7/23).

 


Kiai Zainal Abidin mengaku jika mengacu pada sejarah Pesantren-Pesantren yang tumbuh dan berkembang di Indonesia saat ini berawal dari keinginan kuat para kiai untuk mengembangkan dakwah Ala Ahlussunah Waljamaah kemudian akhirnya muncul sekian banyak Pondok Pesantren.

 

Adanya tren pemahaman keagamaan dan pendidikan sudah mulai berkembang hingga komunikasi yang dinilai sangat mudah,muncullah Pesantren-Pesantren diluar Ahlussunah Waljamaah An Nahdliyah.

 

 

“Karena tren pemahaman keagamaan dan pendidikan itu sudah mulai berkembang dan apa namanya komunikasi sudah tidak lagi terbatas di Indonesia tapi mulai ada komunikasi kordinasi dengan pihak dibuat sana akhirnya muncul beberapa pemahaman diluar Ahlussunah Waljamaah.”Ungkapnya.

 

KH.Zainal Abidin juga menyatakan banyak Pesantren-Pesantren yang mulai menampakkan secara terang-terangan di media sosial telah mengajarkan harokah-harokah jauh dari nilai-nilai Ahlussunah Waljamaah.

 

“Terhadapa Pondok Pesantren-Pondok Pesantren yang meminit atau mengajarkan nilai-nilai diluar Ahlussunah Jama’ah ,ya bagi kita ,bagi NU ya silahkan mendirikan tapi saya berpesan kepada jamaah nahdliyin.”Katanya.

 

KH. Zainal Abidin berpesan kepada seluruh jamaah nahdliyin agar hati-hati betul jika akan memondokkan anak-anaknya,ia juga meminta warga Nahdliyin untuk melihat dahulu dan tercermati betul adanya Pesantren tersebut.Apaakah masih mengajarkan faham-faham Ahalussunah Walajamaah atau tidaknya.

“Pesan saya agar hati-hati betul kalau kepengin memondokkan anak-anaknya ,jadi lihat betul ,cermati betul apakah Pondok itu masih mengajarkan Ahlussunah Waljamaah atau tidak,sebab fenomena yang muncul hari ini banyak Pondok Pesantren yang hanya menamakan diri Pondok Pesantren.”Pesannya.

 

Ia juga menambahkan Pondok Pesantren Non Aswaja diketahui rata-rata bukan alumni dari Pondok Pesantren Ahlussunah Waljamaah atau Pesantren Salaf yang dimiliki Nahdlatul Ulama pada umumnya.Dengan demikian,Pesantren diluar Ahlussunah Aaljamaah pengasuhnya patut dipertanyakan sehingga  nilai-nilai ajaran aswaja an Nahdliyah di pesantren tetap terjaga dan tidak hilang sesuai jargon Hadrotus Syekh Hasyim Asy’ari Hubbul Wathan Minal Iman bagi dari ajaran Ahlussunah Waljamaah.

 

“Bagaimanapun kita punya sejarah ,maka ketika sejarah itu menanamkan nilai-nilai Ahlussunah Waljamaah pengembangkan Pondok Pesantren Ahlussunah Waljamaah maka itulah yang Insya’alloh tetap yang abadi dan mampu memberikan penguatan kepada kader-kader khususnya masyarakat Indonesia yang tetap mencintai bangsa mencintai negara dan satu jargon yang dikembangkan dan sampaikan oleh KH Hasyim Hubbul Wathan Minal Iman.”Tambahnya.(mec)

×
Berita Terbaru Update