Sidoarjo.Terasdelta - Puluhan Warga Sidoarjo yang tergabung dalam
Whatshap Group (WAG) Ruang Publik Sidoarjo (RPS) mulai terang-terangan soroti
sejumlah program kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.Senin
(14/8/23) Sore.
Sikap kritisi itu datang dari Ormas,LSM,Budayawan,Politikus dan Media
saat digelarnya ngopi bareng di Mr Roy Café Palazzo Park Blok A5, Desa Rangka Kidul.
Turut hadir pula Ketua Forum Komunikasi Kepala
Desa (FKKD) Kabupaten Sidoarjo Budiono,Kepala Desa Rangka Kidul Warlheiyono dan Mantan Anggota KPUD Sidoarjo
Nanang Haromani.
Mereka mensikapi kebijakan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor berkenaan
pembangunan tugu Hikayat Delta atau tugu Growak Babalayar dan pembelian Sound System
Portable sebanyak 8.820 unit dengan menghabiskan anggaran APBD senilai Rp 16 Miliar
Rupiah.
Nanang Romi pemerhati kebijakan mengaku hingga saat ini pembangunan tugu
hikayat delta atau tugu growak babalayar yang sudah di selidiki BPK dan Ispektorat
tidak ada kelanjutannya.
“Detik ini tidak
ada finalisasi apa yang terjadi dengan tugu growak selama ini,karena kritisan
masyarakat apa namanya,masyarakat ini gerah dengan pembangunan yang mungkin
speaknya itu juga tridak terlalu baik ,disini muncul ada kegelisahan misalnya
ada korupsi ada anggaran tugu growak.”Ungkapnya.
Politikus itu juga
menilai Aparat Penegak Hukum (APH),Ispektorat dan pemangku kebijakan dalam hal
ini Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor telah membiarkan atas kasus pembangunan tugu Hikayat
Delta atau tugu growak babalayar yang dinilai ada indikasi korupsi anggaran
pembangunannya.
“Ada kegaduhan
pembiaran sampai hari ini tidak ada kejelasan baik dari Aparatur Penegak Hukum
(APH) maupun dari pemangku kebijakan ini wilayahnya ke Eksekutif Pak Bupati
ya,”Paparnya.
Sementara itu,Chaiz Al Jinani Ketua WAG
Ruang Publik Sidoarjo juga mensikapi atas pembelian Sound Sytem Portable Senilai
Rp.16 miliar rupiah sebanyak 8.20 unit untuk RT Se Kabupaten Sidoarjo. Ia
menilai Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor
terlalu gegabah dan tidak Realistis karena tidak semua rukun tetangga (RT)
membutuhkan sound system.
“Banyak hal yang di
soroti,jadi semacam kebijakan Sound Syetem itu ya,masyarakat RT tidak minta
malah di kasih sementara itu pakai uang APBD kalau tidak salah 16 miliar
diberikaan sia-sia.”Ujarnya.
Sujani panggilan
akrapnya juga mengkritisi visi misi 17 program Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor
karena dinilai belum bisa menyenangkan hati masyarakat Sidoarjo seperti halnya
program Pendidikan,Kesehatan,UMKM dan Kesejahteraan Masyarakat. Namun ia tidak
tidak menampik jika pemerintah kabupaten sidoarjo telah melakukan perbaikan
infrastruktur jalan raya dengan betonisasi.
“Kami tidak ada
satupun yang bisa menyenangkan masyarakat dari 17 program itu,karena apa hampir
disemua program banyak kekurangannya , hanya satu menurut saya ini jujur soal
jalan raya cor walaupun tidak masuk dalam 17 program tapi itu sebuah
kewajiban.”Ungkapnya. (Mec)