Sidoarjo, terasdelta.com - Salah satu produk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) binaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkopum) Kabupaten Sidoarjo dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sidoarjo berhasil tembus pasar ritel modern (minimarket).
Visang, produk olahan keripik mulai dari pisang, mbote, gadung, dan sukun milik Wiliyah warga Sidoarjo ini pada awal Januari 2024 dipasarkan oleh 20 minimarket yang tersebar di Kabupaten Sidoarjo.
"Alhamdulillah, produk Visang milik saya berhasil masuk di minimarket. Tentunya kemudahan ini merupakan salah satu keuntungan yang saya terima setelah bergabung dengan binaan Dinkopum dan Disperindag Kabupaten Sidoarjo," kata Wiliyah Wiji Astutik pemilik Visang saat dikonfirmasi pada Selasa (20/2/2024).
Untuk dapat masuk minimarket, lanjut dia, wajib memenuhi persyaratan awal diantaranya packaging yang layak jual hingga perizinan lainnya seperti Izin nutrisi, PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), sertifikat halal, izin merk dagang, dan NIB (Nomor Induk Berusaha).
"Setelah semua lengkap, pihak minimarket sendiri yang menentukan mana yang layak masuk termasuk ada uji legalitas juga. Saat seleksi awal itu, ada beberapa yang lolos minimarket di Sidoarjo, nah salah satunya produk saya," ucapnya.
Wiliyah menjabarkan pertama masuk di minimarket tersebut selama 1 bulan di uji cobakan tiap toko dalam sehari memasukkan 4 pcs produk.
"Jadi pada awalnya tiap minimarket 4pcs kalau 20 minimarket di Sidoarjo sehari saya pasok hingga 80 pcs," tuturnya.
Ia juga menambahkan usaha yang telah di rintis sejak tahun 2019 tersebut, juga berhasil masuk ke gerai-gerai pusat oleh-oleh untuk melebarkan sayapnya.
"Selain minimarket, saya juga memasarkan ke gerai-gerai pusat oleh-oleh diantaranya lapis kukus pahlawan, sambal Bu Rudi, Mirota Batik, Palapa, Naga Mas, dan Semesco Jakarta," pungkasnya.
Dirinya juga mengatakan selain pasar dalam negeri juga merambah ke pasar ekspor.
"Produk Visang ini juga berhasil ekspor ke pasar ritel modern Malaysia yaitu di Toko Domart dan Ananda Lestari Malaysia dengan jumlah ekspor perdana sebanyak 100 pcs pada Juli 2023 lalu. Pernah juga ekspor ke Cina," ungkapnya.
Dengan omset perbulan mencapai 3 juta perbulan atau 8 juta saat lebaran, dirinya berharap bantuan modal dan bantuan mesin untuk produksinya.
"Yang masih menjadi kendala bagi saya adalah permodalan dan masih produksi dengan manual, sehingga kalau ada banyak permintaan juga banyak menolak karena keterbatasan produksi," tutupnya.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo siap mendukung pelaku UMKM untuk terus berkembang, baik dalam pemasaran minimarket hingga go to ekspor.
"Kami (Pemkab Sidoarjo) siap membantu pelaku UMKM yang mau berkembang mulai dari kemudahan izin usaha, NIB, PIRT, pendampingan sertifikasi halal, hingga UMKM menuju ke digital," katanya.
Gus Muhdlor sapaan akrab Bupati Sidoarjo tersebut mengatakan untuk pelaku UMKM yang kesulitan permodalan, juga terdapat pelatihan UMKM agar bankable.
"Salah satunya adalah melalui Program Kredit Usaha Rakyat Daerah Sidoarjo yang gemilang (Kurda Sayang) dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat, jadi kami bekerjasama dengan BPR Delta Artha dengan bunga pinjaman hanya 3 persen, dari semestinya yang 11 persen," jelasnya. (red).