Notification

×

Iklan

Iklan

Ini Baru Menu Makan Siang Sehat, Bergizi dan Mampu Membentuk Karakter Siswa Buatan Yayasan Al Muslim Secara Mandiri

Jumat, 03 Oktober 2025 | Oktober 03, 2025 WIB Last Updated 2025-10-03T03:35:05Z

Terasdelta.com - Yayasan Al Muslim, salah satu sekolah Islam di Sidoarjo yang menaungi jenjang pendidikan KB, TK, SD, SMP, hingga SMA, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan sekaligus pendidikan karakter siswa. Melalui program makan siang mandiri, sekolah menghadirkan menu bergizi seimbang yang sehat, sesuai selera siswa, dan sarat dengan pembelajaran nilai kehidupan.

Program makan siang ini dikelola langsung oleh sekolah sehingga seluruh proses mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga penyajian di kontrol penuh oleh sekolah. Setiap porsi makan siang yang disajikan dipastikan aman, bergizi, bebas pengawet dan pewarna, serta rendah gula dan garam berlebih.


Menurut Ahmad Fahrizal Rahman, Sekretaris Yayasan Al Muslim Jawa Timur, program ini telah berjalan lebih dari 25 tahun. “kami menyadari bahwa untuk sekolah dengan pembelajaran full day, kebutuhan gizi anak harus tercukupi demi kelancaran proses pembelajaran anak-anak. Oleh karena itu, kami menyajikan makan siang dengan gizi seimbang” ujarnya, Jum'at (3/10/2025).

Program ini bukan sekadar memastikan kebutuhan gizi siswa, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter. Kegiatan makan siang diawali dengan budaya antri saat mengambil makanan, kemudian siswa duduk di meja makan berkelompok yang mendorong kebersamaan, interaksi positif, dan memperkuat ikatan (bonding) antar teman. Setelah selesai makan, siswa dibiasakan untuk tertib, mencuci piring sendiri, dan merapikan tempat makan sebagai bentuk tanggung jawab pribadi.


Selain program makan siang, Yayasan Al Muslim juga memiliki program Giliran Kue yang diperuntukkan bagi jenjang KB–TK dan SD. Program ini menghadirkan kudapan sehat saat jam istirahat dengan sistem gotong royong: setiap siswa dikelas secara bergiliran mendapat jatah kue yang dipersiapkan oleh wali murid.

Yang menarik, siswa yang mendapat giliran membawa kue akan bertindak sebagai tuan rumah kecil di kelasnya. Mereka menyampaikan menu giliran kue, memimpin doa, lalu mempersilakan teman-temannya untuk menikmati hidangan bersama. Dengan cara ini, siswa belajar berani berbicara di depan teman, melatih kepemimpinan, berbagi, dan membangun rasa tanggung jawab sejak dini.


Salah satu keunikan dari program makan siang adalah penentuan menu yang partisipatif. Sekolah melibatkan Badan Pendukung Kegiatan Sekolah (BPKS) atau Komite Sekolah untuk menampung masukan dari siswa dan orang tua. 

Salah satu pengelola dapur sekolah, Bu Somah, menyampaikan bahwa setiap hari tim dapur menyiapkan kurang lebih 1.600an porsi makanan untuk siswa, guru, dan karyawan. Menu yang disajikan selalu berganti setiap harinya agar tetap memberikan pengalaman makan yang sehat sekaligus menyenangkan. 


"Variasi menu tidak hanya berupa makanan tradisional, tetapi juga dipadukan dengan pilihan modern yang disukai anak-anak. Kami juga mengombinasikan variasi ini dengan masukan dari siswa dan orang tua, sehingga menu sehat tetap menjadi favorit. Beberapa hidangan yang banyak diminati antara lain chicken katsu, beef slice teriyaki, hingga aneka sajian nusantara," jelas Bu Somah. Dengan demikian, sekolah berupaya menghadirkan hidangan bergizi seimbang yang tidak hanya mendukung kesehatan, tetapi juga sesuai dengan selera generasi muda saat ini.

“Alhamdulillah menunya enak-enak. Mungkin karena sekolah juga melihat kesukaan kita sebagai anak muda sehingga menunya cocok dengan kita-kita. Selain itu juga dilengkapi dengan buah setiap harinya” Ujar Dhite siswa kelas XII Ar Rahman SMA Al Muslim.
Hasil dari program Makan Siang dan Giliran Kue ini bukan hanya peningkatan kepuasan siswa terhadap menu makanan yang disajikan, tetapi juga edukasi gizi praktis serta pembelajaran karakter. Siswa belajar mengenali makanan sehat, menghargai variasi menu makanan, berbagi dengan sesama, serta membiasakan diri dengan sikap tertib, peduli, dan bertanggung jawab.



Ke depan, Yayasan Al Muslim berharap kedua program ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan yang lain dalam mengelola kebutuhan nutrisi siswa dengan pendekatan yang sehat, bergizi, dan berkarakter. (Sam Arif). 
×
Berita Terbaru Update