Ungkapan itu dinyatakan dua
politikus dari partai kebangkitan bangsa sidoarjo dan partai gerindra sidoarjo
usai menyerahkan berkas pencalonannya sebagai calon legislatif di kantor
pemilihan umum daerah kabupaten sidoarjo pada sabtu siang(13/5/23).
Menurut sutiyowati bersama
agus subandriyo,sistem pemilihan umum proporsional terbuka dan tertutup
dinilai ada segi positif dan negatifnya jika makamah konstitusi(mk)memutuskan
salah satunya sistem tersebut.sebab,jika makamah konstitusi(mk) benar-benar
memutuskan pemilihan
legislatif (pileg) kembali menggunakan sistem proporsional tertutup,maka
dipastikan hanya menguntungkan bagi calon legislatif dengan nomor urut 1
hingga 3 saja.
Namun
ketika mk mengesahkan sistem proporsional tertutup,maka semua calon legislatif
diuntungkan untuk bekerja dalam berlomba-lomba mencari suara terbanyak.
“alasan
dengan sistem pemilu proporsional terbuka semua caleg mempunyai kesempatan yang
sama untuk jadi anggota legesilatif terpilih,dengan demikian,indokator bahwa
semua partai politik dengan target-terget tertentu akan bisa tercapai manakala
caleg tersebut terstimuli memperoleh suara yang lebih banyak.”tegas sutiyowati
caleg pkb dapil 4.
“sistem pemilu proporsional
terbuka dan tertutup tidak menjadi permasalahan serius karena sistem terbuka
disambut lebih senang.jika sistem pemilihan legislatif(pileg)proporsional
tertutup maka tidak berkecil hati untuk tetap memaju dalam memenangkan suara
calon legislatif.”tegas agus subandriyo caleg gerindra dapil 3.
Kedua caleg itu mempunyai
strategi dalam mendulang terget suara dalam pileg 2024 mendatang.Sutiyowati
caleg pkb dapil 4 mentargetkan suara 12 ribu suara jika sistem pemilu
proporsional terbuka dan agus subandriyo caleg gerindra dapil 3 mentargetkan 15
ribu suara.(mec)