Sidoarjo.Terasdelta - Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU)
Jabon Kabupaten Sidoarjo mulai menerapkan pola gerakan cinta terhadap jamiyah Nahdlatul
Ulama dengan menyasar generasi muda Nahdliyin di tingkat Taman Pendidikan Al Qur’an
(TPQ) maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI) Se MWCNU Setempat.
Ungkapan itu dinyatakan Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) saat menggelar Gebyar Muharram 1445 Hijirah di Masjid Nurul Huda Desa Jemirahan pada Ahad (23/7/23) Pagi.
Turut hadir pula Rois Syuriah,jajaran Tanfidziah,Banom dan Lembaga NU.
KH. Shonhaji mengaku tujuan dari kegiatan itu dalam upaya menjalin
ukhuwah Nahdliyah antar Lembaga Pendidikan mulai tingkat Taman Pendidikan Al Qur’an
(TPQ) dan Madrasah Ibtidayah (MI).
“Kita tahu bahwa MI Se Jabon adalah MI Ma’arif nu,dan kita tahu bahwa FKK
TPQ ini juga NU, maka momen seperti ini kita jadikan sebagai ukhuwah Nahdliyah
untuk merekatkan persaudaraan sesama santri-santri dan guru-guru Nahdlatul Ulama.”Ungkapnya.
Kiai Shonhaji juga menyatakan kegiatan Gebyar Muharram semacam ini salah
satunya untuk menumbuhkan generasi muda Nahdliyin agar tetap cinta terhadap jamiyah
Nahdlatul Ulama hingga di masa yang akan
datang.
“Kami ingin menumbuhkan anak-anak ,santri-santri memiliki kecintaan
terhadap NU karena mereka adalah generasi NU yang akan datang.”Katanya.
Ketua MWCNU Jabon juga menambahkan Gebyar Muharram 1445 Hijriyah ini
dilombakan dan generasi muda NU diwajibkan mensyiarkan
agama Islam AN Nahdliyah dengan menampilkan berbagai kreasi terkait kebesaran
jamiyah Nahdlatul Ulama. Kreatifitas tersebut diantaranya yel-yel semangat
organisasi NU,menggunakan costum para ulama,bentangkan poster para pendiri Nahdlatul
Ulama,kibarkan bendara merah putih dan NU hingga menjadi santri pondok
pesantren Ahlussunah Waljamaah AN Nahdliyah.
“Ini di lombakan,jadi banyak kreteria mulai dari
yel-yel,kerapian,kekompakan dan lain-lain sekedar untuk memotivasi peserta
supaya mempersiapkan mereka dengan baik.”Ujar KH.Shonhaji.
Ia juga menjelaskan dalam syiar jamiyah Nahdlatul Ulama
ini diikuti 11 Lembaga Pendidikan Ma’arif se tingkat Madrasah Ibtidayah (MI)
dan 50 Taman Pendidikan Al Qur’an dibawah naungan Forum Komunikasi Kepala Taman
Pendidikan Al Qur’an (FKK TPQ) se MWCNU Sabon.
“Ini untuk LP Ma’arif NU ,MI nya ada 11 lembaga
pendidikan,kalau untuk FKK TPQ kurang lebih seikitar 50 an lembaga TPQ dan setiap tahunnya digelar.”Ujar KH.Shonhaji.
Dengan adanya kegiatan seperti ini keberadaan jamiyah Nahdlatul
Ulama nantinya tetap berjaya dan berkembang karena telah di teruskan oleh
anak-anak usia dini yang saat ini belajar di lembaga pendidikan Islam An Nahdliyah.(Mec)