Ungkapan itu dinyatakan ketua rabithah ma'ahid Islamiyah(RMI)
nahdlatul ulama sidoarjo saat menggelar halal bihalal bersama pengurus cabang
nahdlatul ulama sidoarjo,bakesbangpol sidoarjo,kabagkesra sidoarjo,kemenag
sidoarjo,bank syariah indonesia dan pengasuh ponpes di gedung aula kementerian agama kabupaten
sidoarjo.rabu(10/5/23)siang.
Kh.m. syakir ridlo
menjelaskan untuk pondok pesantren rama anak,rmi nu sidoarjo akan
mengaktualisasikan pendidikan yang penuh kasih dan sayang.Sebab,dengan cara
pengajaran seperti itu pondok pesantren perlu trobosan baru,karena ponpes zaman
dahulu dinilai sangat berbeda dengan kondisi saat ini.
“tentang bagaimana rmi
ini bisa memberikan suatu solusi dan bisa memberikan pengawalan pondok
pesantren anggota kami,yang pertama adalah pondok pesantren rama
anak.”jelasnya.
Pembelajaran tentang
pendekatan dzohir maupun batin secara spiritual dan memperlakukan santri secara
tradisional nantinya tetap tidak dihilangkan semata-mata.Dengan
demikian,perlakuan anak ketika di dalam pondok pesantren tidak merasa dipenjara
sehingga perlu adanya pendekatan layaknya keluarga sendiri tanpa ada timbul
permasalahan baru.
“termasuk juga ada
undang-undang perlingungan terhadap anak ini juga harus menjadikan kewaspadaan
semua pengasuh agar pengajaran,pengasuhan terhadap santri pembelajaran kasih dan
sayang.”tegas kh.m.syakir ridlo.
“sedangkan untuk one pesantren one product (opop),rmi nu sidoarjo siap melangkah
dengan kemandirian ekonomi dalam mengembangkan usaha.pondok pesantren nantinya
akan memproduksi satu produk unggulan dan kemudian penjualannya akan difasilitasi oleh opop jawa
timur.”jelasnya.
Saat ini rabithah ma'ahid
islamiyah(RMI) nahdlatul ulama sidoarjo telah memberikan fasilitas pendidikan
digitalisasi berupa seperangkat komputer kepada 40 pondok pesantren di wilayah
sidoarjo.Setiap ponpes telah menerima 1 unit seperangkat komputer senilai 25
juta yang sebelumnya bekerjasama dengan badan usaha milik negara(bumn).
“ya dalam waktu dekat
juga rmi nu sidoarjo akan meneruskan program tersebut dengan memberikan
sebanyak 50 madrasah dibawah naungan kementerian agama.”jelasnya.
Pemberian akan dilakukan
secara bertahap mulai tahap 1 sebanyak 20 unit komputer dan ditahap 2 sebanyak
30 unit komputer dalam upaya meningkatkan kualitas informasi teknologi.(mec)