Sidoarjo, terasdelta.com - Segenap civitas akademika Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha) Sidoarjo menggelar aksi solidaritas dan penggalangan dana, sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat Palestina yang tengah dilanda konflik. Aksi tersebut digelar di kampus Umaha pada tanggal 15 hingga 16 Nopember 2023.
Para mahasiswa dan dosen juga para karyawan Umaha sangat antusias sambil memakai bendera Palestina dan Indonesia di pipi, sebagai bentuk dukungan solidaritas mereka. Selain itu para mahasiswa juga membawa kotak sebagai sarana pengumpulan bantuan dari para dermawan di kampus. Diawali dari gedung Rektorat dan dilanjutkan dengan berkeliling dari fakultas ke falultas.
Rektor Umaha Sidoarjo dr. Hidayatullaha Sp.N menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas tragedi kemanusiaan di Palestina. Salah satu bentuk pernyataan sikap tersebut ialah, menyerukan dihentikannya kekerasan dan penghancuran penghancuran disekitar wilayah Gaza, dan tepi barat sungai Jordan, dan juga menyerukan kepada segenap bangsa bangsa di seluruh dunia untuk menegakkan tata dunia yang dibangun diatas landasan kesepakatan dan hukum Internasional, dengan menghormati kesetaraan hak dan martabat bagi setiap manusia, demi terwujudnya kehidupan kemanusiaan dan masyarakat internasional yang aman, stabil, dan harmonis.
Rektor Umaha Sidoarjo juga sangat mengapresiasi dan merespons positif, dari seluruh civitas akademika Umaha yang telah memberikan donasi untuk kemanusiaan ini. Hal ini terlihat dari banyaknya donasi yang dikumpulkan oleh aksi mahasiswa hingga terkumpul dana Rp. 13. 700. 000 (tiga belas juta tujuh ratus ribu rupiah).
Wakil Rektor III Bidang Kemahaiswaan Khoirul Ngibad S.Si,. M.Si juga menambahkan bahwa ,
“Aksi yang kami lakukan mendapatkan respons positif dari segenap civitas akademika Umaha. Ini dibuktikan dengan adanya pemberian bantuan berupa sumbangan materiil kepada mahasiswa yang melakukan aksi penggalangan dana yang nantinya akan diserahkan kepada warga Palestina melalui Laziznu Kabupaten Sidoarjo.” pungkasnya.
Sementara itu salah satu Mahasiswa yang ikut dalam aksi penggalangan dana tersebut, Arneta Aprilia Semester 5 dari prodi Hukum berharap agar dunia internasional dapat segera merespons konflik Palestina-Israel dengan langkah-langkah yang berpihak pada kemanusiaan.
"Ayo Rek... coba kalian liat sodara sodara kita yang di Palestina, mereka butuh bantuan kita, kita yang disini bisa makan dan minum seenaknya, sementara saudara kita yang disana bernafas saja susah, coba kita buka mata dan hati untuk hari ini, bantu mereka sebisa mungkin," ungkap Thalita. “Kami menginginkan Persatuan Bangsa Bangsa dan pemimpin negara-negara ikut bertindak dalam hal ini. Perang ini sudah terjadi terlalu lama, jika pemimpin pemimpin dunia masih punya hati, tolong selamatkan anak anak pelestina, selamatkan masa depan mereka, ini semua tentang kemanusiaan. Bukan yang lainnya." tegas Arneta.
Berdasarkan pembaruan (update) terkini, jumlah korban jiwa dari warga sipil terus bertambah. Dikutip dari Morocco World News, (13 Nopember 2023), Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel mencapai 11.800 orang. Dari jumlah korban tersebut, sebagian besar adalah anak-anak mencapai 4.609 orang, perempuan sebanyak 3.100 orang, dan 678 orang lanjut usia. Sementara korban luka-luka mencapai 28.200 orang. (Humas Umaha).