Notification

×

Iklan

Iklan

Hardiknas, Guru dan Siswa Terima Penghargaan dari Bupati Sidoarjo Subandi

Jumat, 02 Mei 2025 | Mei 02, 2025 WIB Last Updated 2025-05-02T09:41:58Z

Sidoarjo, terasdelta.com - Bupati Sidoarjo Subandi menyerahkan berbagai penghargaan kepada guru dan siswa, di sela peringatan Hari Pendidikan Nasional, Jumat (2/5/2025). 

Antar lain penghargaan GTK Dedikatif Guru SD,  GTK Inovatif Guru SD, GTK Inovatif Tenaga Perpustakaan Sekolah dan guru lulusan PPG bagi guru tertentu, lomba penulisan artikel ilmiah popular majalah Idea Dwija tingkat TK, SD, SMP/MTs, SMA/SMK serta penyerahan penghargaan kepada dua siswa yang berhasil menjuarai Olimpiade  Penelitian Siswa Indonesia jenjang SMP/MTs.

Penghargaan itu diserahkan usai Upacara  peringatan Hari Pendidikan Nasional yang digelar Pemkab Sidoarjo di Alun-alun Kabupaten Sidoarjo. 

Bertindak sebagai Inspektur Upacara/Irup Bupati Sidoarjo Subandi membacakan sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Abdul Mu’ti. 

Dalam sambutan itu disampaikan bahwa Hari Pendidikan Nasional merupakan momentum untuk meneguhkan dan meningkatkan  dedikasi, komitmen, dan semangat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan layanan pendidikan yang terbaik, bermutu, dan berkemajuan bagi seluruh anak bangsa. Disampaikannya Undang-undang Dasar  1945 menegaskan bahwa setiap  warga negara  berhak mendapatkan pendidikan.  

Dalam Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak  mendapatkan pendidikan yang bermutu. Sesuai amanat konstitusi, tidak boleh  
ada diskriminasi atas dasar agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, jenis kelamin, domisili  dan sebab-sebab Iain yang  menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan. 

“Pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang melekat dalam diri setiap insan baik sebagai pribadi maupun warga negara,” kata Bupati Subandi membacakan sambutan dalam upacara tersebut.

Ditambahkan bahwa pada hakikatnya  pendidikan adalah proses  membangun  kepribadian yang utama, akhlak mulia, dan peradaban bangsa. Secara individual, pendidikan adalah proses menumbuhkembangkan fitrah manusia sebagai  makhluk  pendidikan (homo educandum)  yang dengannya manusia  menguasai ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan, dan berbagai kecerdasan yang memungkinkan  mereka meraih kesejahteraan dan kebahagiaan material dan spiritual.   

Dalam konteks kebangsaan, pendidikan  adalah  sarana mobilitas sosial politik yang secara  vertikal mengangkat harkat dan martabat bangsa.

“Karena  itu  sangat tepat  ketika  Presiden  Prabowo menempatkan  pendidikan  sebagai  prioritas. Sebagaimana disebutkan  dalam Asta Cita keempat, Presiden Prabowo berkomitmen membangun sumber daya manusia yang kuat sebagai aktor dan agen perubahan yang mengantarkan Indonesia menjadi bangsa dan negara yang adil dan makmur. Melalui pendidikan, Presiden Prabowo berkomitmen memutus mata rantai kemiskinan,”ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Presiden bertekad memajukan pendidikan melalui revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan, pembelajaran digital, dan peningkatan kualitas, kualifikasi, serta kinerja guru melalui pemenuhan kualifikasi, peningkatan kompetensi, dan kesejahteraan. 

Dengan cara demikian, guru diharapkan dapat menjadi agen pembelajaran dan agen peradaban. Para guru tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran tetapi juga mentor dan konselor para murid. Guru adalah orang tua yang senantiasa berada di sisi para murid dalam suka dan duka serta memandu para muridnya mencapai cita-cita luhur.

“Untuk  itu, diperlukan kerja sama semua pihak  baik pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media massa. Pemerintah sebagai  penyelenggara  negara tidak dapat bekerja sendiri karena keterbatasan sumber daya dan sumberdana. Perlu dukungan dan partisipasi  semesta agar pendidikan sebagai  layanan publik  dapat berperan mengantarkan anak-anak menjadi generasi hebat dan kuat,” pungkasnya. (Sam Arif). 
×
Berita Terbaru Update