Sidoarjo.terasdelta- Usai ditunjuk sebagai madrasah
piloting dalam implementasi kurikulum merdeka,Madrasah ibtidaiyah ma’arif
ketegan (mimket)tanggulangin kabupaten sidoarjo dikunjungi tim pengembangan
kurikulum dan konten pusat pendidikan dan latihan(pusdiklat) tenaga teknis dan
keagamaan badan litbang kementerian agama republik indonesia.senin(15/5/23)pagi.
Turut
mendampingi tim inovasi jawa timur,kanwil kementerian agama provinsi jawa timur,kantor
kementerian agama kabupaten sidoarjo dan yayasan madrasah ibtidaiyah ma’arif
ketegan tanggulangin sidoarjo.
Efa ainul falah ketua tim pengembangan kurikulum dan konten pusdiklat
tenaga teknis dan
keagamaan badan litbang kementerian agama republik indonesia menyatakan
kunjungannya itu dalam rangka untuk memastikan implementasi kuruikulum merdeka
yang diterapkan oleh mi ma’arif ketegan(mimket) tanggulangin.Apalagi madrasah
itu salah satunya telah di tunjuk sebagai piloting kurikulum merdeka dari
kementerian agama pada bulan juli 2022 lalu.
“saya
berkunjung untu melihat bagaimana implementasi kurikulum madrasah,setelah kami
melakukan overfasi,wawancara sangat bagus, keren dan layak menjadi pilot
project,rol model bagi madrasah-madrasah lain.”katanya.
Saat
ini di pusdiklat tenaga teknis pendidikan dan keagamaan badan litbang
kementerian agama ri tengah mengembangkan pelatihan implementasi kurikulum
merdeka berbasis komunitas.Hal itu telah diterapkan di 7 madrasah di kabupaten
sidoarjo sebagai pilot project,salah satunya di mi ma’arif ketegan tanggulangin
yang nantinya bisa diterapkan di madrasah-madrasah lainnya.
Sementara
untuk piloting jumlah madrasah yang direkomendasikan supaya mengimplementasikan
kurikulum merdeka baik negeri maupun swasta cukup banyak,Namun adanya
keterbatasan pegetahuan dan perlu gaya lebih intens dari pihak yang
berkepentingan belum banyak yang sampai pada titik keberhasilan secara ideal.
“kami
banyak berkunjung ke daerah-derah untuk melihat bagaimana implementasi
kurikulum merdeka ini dan belum banyak yang berhasi.”tegas efa ainul falah.
Ditunjuknya
mi ma’arif ketegan tanggulangin itu karena telah menerapkan sejumlah pembelajaran
mulai kurikulum internasional(cambridge),kurikulum nasional(kurikulum
merdeka),pembelajaran berdiferensiasi assessment diagnotic,literasi dan
numerasi,p5 ppra project based learning dan lain sebagainya.Namun upaya-upaya
yang inovatif,kreatif,kolaboratif dan adaptif juga dinilai sangat utama dalam
menerapkan implementasi kurikulum merdeka itu.
kepala mi ma’arif ketegan tanggulangin mengatakan
pihaknya sangat mendukung adanya kurikulum merdeka karena bisa merubah mindset
pendidik selama ini terjadi.Dengan demikian,guru diharapkan bisa mengajak siswa
untuk mau belajar,berkarya hingga melakukan problem solving based learning
terhadap teman-temannya.
“tantangan
kedepan bagi guru-guru ya,para guru harus siap mengupgrade dirinya,melakukan
inovasi belajar terus untuk yang pertama dan yang kedua memang kita perbaiki
apa yang sudah dilaksanakan tahun ini,ditahun kedepan harus sempurna sesuai
aturan -aturan yang ditetapkan. tegas umi salamah.(mec)