Sidoarjo.terasdelta-Lembaga pendidikan keagamaan khas
islam ahlussunah waljamaah dibawah naungan muslimat nahdlatul ulama sidoarjo
tahun ajaran baru ini siap menerima siswa non muslim.
Ungkapkan itu dinyatakan
oleh kepala madrasah tsnawiyah bilingual muslimat nu pucang sidoarjo syamsuhari,
s.t., s.pd., s.pd.i., mm dan ketua pc muslimat nu sidoarjo dra hj.ainun jariyah saat menghadiri halal
bi halal keluarga besar jenggolo 53 pada sabtu 29/4/23 pagi digedung hall ainun
jariyah madrasah ibtidaiyah muslimat nahdlatul ulama sidoarjo.
Menurut ketua pc muslimat
nu sidoarjo mengaku siap tidak menolak jika ada siswa baru dari non muslim
ketika ingin bersekolah di lembaga pendidikannya.Pihaknya juga sudah
mengintruksikan kepada satuan lembaga pendidikan dibawah naungannya untuk
menerima murid-murid non muslim baik dari agama kristen,protestan,katolik mumpun dari agama lainnya.
“sebenarnya sih kita tidak menolak tapi karena
memang sudah terlanjur identik sekolah jalan jenggolo ini adalah yang notaben
miliknya muslimat mungkin agak sungkan,akan tetapi akan meneriam jika ada siswa
dari non muslim.”tegas dra.hj ainun jariyah.
Sementara itu,jauh hari sebelum ada usulan atau
intruksi dari pbnu,mts bilingual muslimat nu sidoarjo sudah menjalin kerjasama
dengan sekolah-sekolah non muslim terumatama kristen,protestan,katolik yang ada
diwilayah sidoarjo.
Sebab,tujuan yang utama agar mereka warga non
muslim tidak sinis dan memandang sebelah mata terutama orang muslim itu
terpinggirkan dan tidak mempunyai inteltualitas.Namun ketika pihak mts
bilingual muslimat nu sidoarjo berkunjung terutama mereka memiliki apresiasi
tinggi seperti sekolah di jakarta asg yang rata-rata non muslim sangat
menghormati budaya islam ahlussunah waljamaah.
Namun kunjungan itu tidak semuanya diterima,mts
bilingual muslimat nu sidoarjo juga pernah ditolak oleh lembaga pendidikan
ciputra.Akan tetapi lambat laun,ciputra sudah mengenal pendidikan mts muslimat
bilingual muslimat nu sidoarjo akhirnya diterima karena semua dinilai masih
saudara sebangsa dan setanah air.
Kepala mts bilingual muslimat nu pucang sidoarjo
mengaku untuk regulasinya akan mengacu pada ketentuan kemenag,kemendikbud
ristekdikti yang istilahnya tidak membatasi untuk menerima peserta didik.Namun,untuk
proses peribadatan akan dilakukan pembatasan dengan satu tataran penjelasan
materi,wawasan materi akan dilakukan secara bertahap dengan harapan mereka
tidak mempunyai image negatif ada satuan lembaga pendidikan islam.
“tidak ada masalah menambah sdm guru agama lain
maupun fasilitas lainnya,kita tinggal kolaborasi,seperti kita pernah dulu
disekolah umum ada yang agama hindu,kristen,protestan,katolik.”tegas syamsuhari,
s.t., s.pd., s.pd.i.
Dari intruksi ketua pbnu kiai haji yahya cholil staquf,pihak mts bilingual muslimat nu pucang
sidoarjo sudah mencoba membuka peluang itu karena sudah ada siswa yang notaben
orangtuanya islam muhammadiyah dan lain sebagainya.Sedangkan siswa non muslim
seperti kristen,protestan,katolik dan agama
lainnya hingga saat ini belum ada yang mendaftar di mts bilingual muslimat nu
pucang sidoarjo.(mec)