Sidoarjo.terasdelta - Puluhan kepala madrasah tsanawiyah(MTS) yang
tergabung dalam kelompok
kerja madrasah ma’arif(KKMM)mts sidoarjo siap bersaing kualitas dengan sekolah
menengah pertama(SMP) negeri maupun swasta.
Ungkapan itu disuarakan
perwakilan 64 kepala madrasah tsanawiyah dibawah naungan pengurus cabang(PC)lembaga
pendidikan(LP) ma’arif nahdlatul ulama sidoarjo saat menggelar brainstorming
di heritege of handayani komplek perum kahuripan nirwana vilage(knv).selasa
(30/5/23)pagi.
Brainstorming juga dihadiri ketua pc lp ma’arif nu
sidoarjo Drs Misbahuddin, MM,ketua kkmm mts sidoarjo M.Saifulloh asy’ari,S,Si,M,Pd,I
dan penggagas desiminasi Syamsuhari, S.T., S.Pd.,
S.Pd.I., MM.
Bersaing sehat itu menyusul adanya statmen bupati
sidoarjo saat halal bihalal dengan pc lp ma’arif nu sidoarjo yang intinya tidak
akan membangun sekolah negeri diwilayah sidoarjo dan siap backup dengan satu
syarat sekolah di bawah ma’arif meningkatkan kualitasnya.
Dari statmen itu,pc lp ma’arif nu sidoarjo mengambil
langkah cepat dengan mengumpulkan semua kepala madrasah tsanawiyah se kabupaten
sidoarjo yang berjumlah 64 madrasah.Mereka melakukan curhat pendapat dengan
menyamakan persepsi keluh kesah tantangan madrasah tsanawiyah terkait penerimaan
peserta didik baru(PPDB) dan implementasi kurikulum merdeka(IKM) dari
kementerian agama.
Ada sejumlah gagasan yang
telah diambil dari brainstorming kelompok kerja madrasah ma’arif(KKMM)mts sidoarjo antara lain
mengajak mts untuk bergabung di desiminasi,fokus pada kualitas kepala maupun
guru mts dan siap bersaing kualitas dengan sekolah negeri maupun swasta.pertemuan
itu juga menyikapi adanya juknis penerimaan peserta didik baru(PPDB) yang
dimana catatan isinya anak bisa memilih dua/didalam zonasi dan atau diluar
zonasi sehingga hingga saat ini belum dipahami para guru maupun kepala madrasah
tsanawiyah.
“hari ini kami akan
mengajak kesepakatan bagi teman-teman kepala mts untuk merumuskan kegiatan apa
yang mereka butuhkan melalui proses pembagian di zona kkmm ,dari situ
permasalahan-masalahan muncul ,dari permasalahan itu kami coba tindaklanjuti
sebagai salah satu contoh di desiminasi itu rata-rata ada kurang lebih 8 mts
yang sudah mulai diperhitungkan oleh masyarakat.”tegas syamsuhari
kepala mts bilingual muslimat nu sidoarjo.
“saya harap komitmen dijuknis yang satu di rombel 32 siswa itu
benar-benar dilaksanakan,kita siap sekali untuk bersaing baik dengan smp negeri
swasta ,maupun mts negeri maupun swasta dan mts kita ini siap bersaing dalam brainstorming
ini kita menyusun setrategis bagaimana meningkatkan kualitas pendidik namun
kita dapat sokongan dan dukungan dari pemerintah kabupaten sidoarjo.”tegas moh.ainur ridlo kepala matsmaket tanggulangin.
“yang kita suarakan itu ,kita mencoba perwilayah
apa dari kecamatan atau apa dimatangkan disitu sehingga siswa-siswi yang ada
disatu kecamatan itu tidak keluar dari kecamatannya, itu insya’allah dikabupten
sidoarjo akan merata perolehan siswanya tidak ada sama sekali tidak dapat dan
tidak ada sekolah yang sampai banjir-banjir gitu.”tegas lina khustiana kepala mts ponpes jabal noer.
Saat ini sudah ada 8
madrasah tsanawiyah se kabupaten sidoarjo yang telah bergabung dalam desiminasi
pengurus cabang lembaga pendidikan ma’arif nu sidoarjo.Dengan jumlah tersebut,masih
ada 56 dari total 64 mts yang belum bergabung di dalam desiminasi sehingga
diperlukan kesadaran bersama guna meningkatkan kualitas madrasahnya
masing-masing.(mec)